KIAT-KIAT BAGI YANG INGIN MELIHAT FAJAR

Jika seseorang berniat untuk melihat terbitnya fajar, maka ia harus memperhatikan perkara-perkara berikut:
Pertama, Jika ia penduduk kota, maka ia harus keluar kota, karena cahaya penerangan bisa menjadi penghalang untuk bisa melihat fajar persis pertama kali terbit. Ini adalah masalah yang bisa dibuktikan secara inderawi. Yang mulia Syaikh Ibn Baz rahimahullah menyatakan demikian sebagaimana dalam Majmu` fatawanya (jilid. 15, hal. 286):
وَمَعْلُوْمٌ أَنَّ مَنْ كَانَ دَاخِلَ الْمُدُنِ الَّتِيْ فِيْهَا اْلأَنْوَارُ الْكَهْرَبَائِيَّةُ لاَ يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَعْلَمَ طُلُوْعَ الْفَجْرِ بِعَيْنِهِ وَقْتَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ اهـ
"Sudah dimaklumi bahwa setiap orang yang tinggal di dalam kota yang banyak disinari lampu listrik, pasti tidak akan bisa melihat terbitnya fajar dengan mata kepala sendiri ketika awal muncul."
Kedua, langit tidak sedang hujan atau berawan atau tertutup kabut, tetapi harus jernih, tidak pula terang akibat sinar bulan purnama, sehingga memungkinkan untuk melihat fajar sejak awal kemunculannya.
Ketiga, menentukan arah timur (yang ditandai dengan bintang Venus yang terang-benderang), karena fajar shadiq munculnya di sebelah timur, dari tempat terbitnya matahari, kemudian melebar.
Keempat, menjaga dan mengingat-ingat sifat-sifat fajar shadiq dan kadzib yang dijelaskan dalam al-Qur`an dan sunnah, khususnya hadits dalam shahih Muslim yang berbunyi:
إَنَّ الْفَجْرَ لَيْسَ الَّذِيْ يَقُوْلُ هَكَذَا ( وَجَمَعَ أَصَابِعَهُ ثُمَّ نَكَسَهَا إِلىَ اْلأَرْضِ ) وَلَكِنَّ الَّذِيْ يَقُوْلُ هَكَذَا (وَوَضَعَ الْمِسْبَحَةَ عَلىَ الْمِسْبَحَةِ وَمَدَّ يَدَيْهِ)
Sesungguhnya fajar itu bukanlah yang seperti ini (beliau mengumpulkan jari jemari beliau kemudian menjatuhkannya ke bawah) akan tetapi fajar shadiq itu adalah yang seperti ini (beliau meletakkan jari telunjuk di atas telunjuk yang lain, kemudian membuka lebar (membentangkan) kedua tangan beliau.
Kemudian ia membandingkan antara apa yang dia baca dengan yang ia saksikan, dan berulang-ulang dalam melihat pada hari berikutnya lalu berikutnya jika mau, agar mendatangkan keyakinan dan ketenangan dalam hatinya, wallahu a`lam.
(Dalam kitabnya yang berjudul Sifat fajar shadiq dan fajar kadzib dalam Al-Qur`an dan Sunnah. Peringatan penting seputar adzan fajar sekarang, yang diberi kata Pengantar oleh Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi)[*]

*Majalah Qiblati Edisi 12 Volume 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Comment